SI CAMAR
Kedatangannya tidak saya sangka, perkenalannya-pun tidak saya duga apalagi sampai kedekatannya-pun tidak pernah terbayang. Si Camar, saya berikan julukan untuknya karena kadang suaranya yang bikin saya sedikit bising di telinga tapi itu juga tidak tiap hari, karena juga dia memang seperti burung camar yang terbang dilaut bebas. Si Camar datang, kadang dengan keluh kesah yang dihadapi,kadang dengan wajah yang bingung dan kadang dengan wajah yang ceria. Kadang hati ini menjadi terbawa emosi, mungkin kadang si camar sering atau kadang kala berkeluh kesah kepada saya. Ada rautan wajah yang tidak biasa dibalik wajah aslinya, ada sedikit rasa bimbang, rasa berpetualang namun disisipi dengan rasa kesetiaan, kadang memang.Si Camar memang masih butuh petualangan dalam hidup masih bahkan masih jauh, mencari jati diri yang sesungguhnya mencari arjuna dalam hidupnya. Si Camar, saya ingin dia menjadi benar-benar camar yang terbang bebas tanpa beban, mencari dan mencari sampai pada titik yang si camar tentukan.tapi keinginan saya itu ternyata salah dan salah, jauh dan jauh mungkin si camar masih sedikit perlu suatu dorongan tapi saya tidak menarik kembali, sekarang si camar kadang ragu dan bahkan kadang agak ragu untuk kembali, saya dapat lihat dari sorot matanya yang memandang kebawah tidak seperti halnya pertama kali saya bertemu, tajam dan penuh arti.Terbersit rasa penyesalan memang tapi saya harus berani ambil resiko ini. Sekarang mungkin Si Camar akan ragu dan ragu untuk berceloteh dan beryanyi lagi didepan saya.Kalaupun Si Camar masih percaya untuk kembali akan saya pegang dan saya ikat kembali kepercayaan itu dengan batas dan tembok hati saya. Si Camar, saya merasakan dia semakin jauh, terbang keangkasa....Akankah saya dapat menangkapnya lagi?
SI KUDA LIAR
Tidak seperti Si Camar , Si Kuda Liar jauh sekali dengan si camar masih berontak untuk di tangkap dan masih menjauh, Si Kuda Liar benar-benar liar dan kadang buat saya liar dan berpikiran liar ( DODOL ).
Namun di balik sifat liarnya tersimpan sifat yang lembut , mencari kasih sayang yang abadi , sama halnya dengan si camar, masih mencari jati diri yang benar – benar pada titik yang ditentukan.
Sorot matanya yang kadang menusuk, membuat saya ingin lebih masuk kedalam.Namun si Kuda liar menutup rapat – rapat.Mencari dan masih mencari dan kadang si kuda liar belum menemukan apa yang dicarinya, mendengar dengus napas dan suaranya saya dapat melihat, sikuda liar Cuma butuh satu dalam hidupnya......Kasih Sayang.....karena materi sudah dengan mudah dia dapatkan namun harga Kasuh sayang masih terlalu amat mahal untuknya.
Tentang si camar dan si kuda liar, membuat saya berpikir tentang dua sisi yang jauh berbeda dan lebih dapat mengenal kepribadian dua orang .Membuat saya berpikir, kasih sayang dan perhatian anak adalah segalanya dan materi hanyalah sebagai penunjang dari rasa kasih sayang dan perhatian itu sendiri.Membuat saya berpikir, kelak jika anak saya sudah besar saya ingin menjadi seorang ayah,sahabat dan teman untuk anak- anak saya, agar anak saya tidak mencari semuanya diluar dan yang saya takutkan akan terjerumus kedalam pergaulan yang negatif. Karena anak adalah amanah yang harus dijaga, yaaa....si camar dan si kuda liar mereka membuat mata hati saya terbuka yang tidak bisa saya ungkapkan disini.
Untuk Si Camar Dan Si Kuda Liar....Saya hanya bisa mendoakan agar kalian kelak menemukan apa yang kalian cari.
0 komentar:
Posting Komentar
perlu kritikan silahkan isi disini ya