Tulisan ini terinspirasi...dari sahabat gue....yang telah feels sama gue.....dan merasa secure untuk bercerita..terimakasih...mudah - mudahan lo baca....
Ga gue sangka ternyata gue pun menyadarinya, bukan cuma gue. Kita bersahabat, dekat, tetapi perasaan kita masing-masing merasakan bahwa kita jauh satu sama lain walau hampir setiap hari kita bertemu.
Kita bertemu, kita bercanda, kita saling mendebat, kita bertengkar, kita begitu egois, kita sangat keras kepala, kita saling menyalahkan, kita saling mengejek, kita belajar, kita bercerita dan saling menumpahkan rasa yang ada di hati hingga akhirnya kita saling mengerti dan mengenal sifat masing-masing.
Tapi, ternyata semua itu gak cukup mendekatkan kita. Kita sahabat, tapi kita merasa jauh. Bukan karena jarak yang memisahkan kita. Sikap kitalah ysng membuat persahabatan ini dekat, tapi terasa jauh.
lo gue rasa jauh dan elo pun merasa gue jauh.
Terima kasih telah menganggap gue sahabat baik lo. Tapi, maafin gue, mungkin gue lah sebenarnya yang salah. gue lah yang menyebabkan persahabatan ini terasa jauh. gue lah yang membuat lo jauh dari gue. gue lah yang menjauh dari lo.
Maapin gue yang ternyata membuat lo harus merasakan gue jauh, tapi, tahu gak sih lo bahwa gue sudah cukup lama menyadari semua ini? Bukan niat juga hal ini terjadi. Ternyata tindakan gue selama ini untuk menjaga persahabatan kita-lah yang salah. Ya, gue salah dalam bertindak!!!
Lo boleh aja meminta bantuan gue kapan aja. Gue akan selalu siap dan sanggup membantu. gue gak terbebani dan gak juga merasa tersakiti. Bahkan mungkin menolak untuk membantu lo akan membuat lo merasakan sakit yang lebih daripada mengorbankan diri lo untuk membantu lo.
Lo juga bisa mengganggu dan menemui gue kapan aja. gak masalah buat gue. gue gak merasa terganggu dan mungkin gue gak bisa marah sama lo.
Tapi, gak demikian halnya dengan gue. Gue gak bisa meminta bantuan dan merepotkan sahabat gue gitu aja. gue juga gak bisa mengganggu dan menemui sahabat gue sesuka hati gue tanpa kasih tau kabar dulu. Milik gue adalah milik sahabat-sahabat gue. Namun, milik sahabat gue belum tentu punya gue (dan memang bukan milik gue ) sebelum mereka menguarkan kata-kata dari mulut mereka yang gue anggap sebagai izin buat gue.
Gue gak enak hati jika harus mengganggu dan merepotkan sahabat gue. Gak ingin pula menyakiti perasaannya . Gak kuasa pula jika harus menyakitinya. Gue hanya ingin dia bahagia. Gue ingin selalu bisa membantu dan berguna bagi dia, punya arti bagi dia tanpa harus menyakiti dan membebani dia dengan semua masalah gue dan semua kehendak ego gue.
Inilah arti persahabatan yang gue pegang. Maaf jika inilah yang membuat lo merasa gue jauh sebagai sahabat lo. Gue terlalu menjaga perasaan teman-teman gue, menjaga perasaan lo. Lo pernah bilang bahwa teman itu terbuka, saling memberi dan menerima. Mungkin gue belum bisa melakukan semua itu.
GUe teman dekat lo, tapi lo jauh…
Gue gak ingin membebani lo dengan masalah gue. Sekali lagi maafin gue, gue gak pernah merasa terbuka sama lo dan gue gak mengungkapkan semua ini sama lo. Katakanlah gue gak memiliki keberanian ungkapin semua ini sama lo. Mungkinkah lo marah jika lo mengetahui hal ini??? Tapi gue yakin lo bisa mengerti.
Gue ingin kita bisa bersahabat dengan tulus, saling memberi dan menerima.
Gue yakin kan datang suatu hari di mana kita bisa bercerita lagi…
Saling berbagi…
Berdebat dan bertengkar lagi…
Saling memberi dan menerima…
Saling mendukung dan membantu lagi tanpa ada perasaan jauh satu sama lain di hati kita masing-masing…
Dan Gue akan menunggu datangnya hari itu…
0 komentar:
Posting Komentar
perlu kritikan silahkan isi disini ya