Senin, 05 Mei 2008

. Senin, 05 Mei 2008

Langit hari ini masih cerah. Tapi siapa sangka kalau hujan akan datang. Meski tidak begitu deras, tapi bisa melepas dahaga sang tanah yang memang haus akan air, cukup untuk membuat suasana terasa lebih segar. Mencerahkan kembali fikiran-fikiran yang kalut terhadap berbagai persoalan dunia. Dan bagi gue, membawa kembali pada keindahan dan kehangatan saat-saat bersamanya, hingga rindu yang terbendung pecah seketika.

Teringat pada suatu senja, ketika gue akan memulai hidup tanpa ada seseorang yang dekat sama diri gue. Hari itu, adalah hari terakhir gue bersama dengannya sebelum kami berpisah. Pesan dan nasehat pun mengalir dengan suaranya yang tetap lembut. Sampai akhirnya detik itu datang juga, saat gue rengkuh tangan kekarnya, kemudian mengecup tangannya dengan penuh rasa hormat, dia membalasnya dengan kecupan di keningku, tanda bahwa rasa sayangnya melebihi kekhawatirannya meninggalkan diri gue sendiri. Dalam gue rasakan deburan cintanya yang kuat dan tulus. Membuat air mata ini ingin segera menumpahkan segala yang dipunya. Tapi itu gak gue lakukan di depannya. gue harus tunjukkan bahwa gue baik-baik saja tanpa ada dia di sisi gue. Cukup pada Allah sajalah dia menitipkan gue. Tak ingin mengganggu konsentrasinya karena gue.

Tuhan, ternyata cinta begitu dekat dengan diri ini. Kasih dan pengorbanannya yang diberikan untuk anaknya ini takkan pernah bisa dibalas meski dengan tetesan darah dan airmata. Segala yang gue miliki dalam hidup ini, materi yang gue punya atau kehidupan yang gue miliki, pun tak kan bisa membalas apa yang pernah dia lakukan untuk gue. Usapan tangannya, pelukan hangatnya, suara lembutnya, sikapnya yang bijak, tak akan pernah tergantikan dengan seluruh yang ada di langit dan bumi ini.

Maka nikmat-Mu yang manakah yang aku dustakan, Ya Rabb?

Karenanya gue ada. Karenanya gue bisa menikmati indah dunia-Mu. Karenanya gue menemukan diri gue sendiri. Karenanya gue merasa punya arti dalam hidup ini.

Saat ini, dia terbaring lemah melawan penyakit yang dideritanya.sakit yang memang lama ditahanoleh karena suatu kelelahan yang amat sangat demi seluruh buah hatinya.tubuh yang kuat dan kekar kini telah tergeletak di atas tempat tidur, kuiringi dengan doa dan senyum semoga Allah akan memberikan kekuatan dan kesabaran serta kesembuhan untuknya.


Gue ingin melengkapi lukisan hidupnya, menjadi lukisan yang sempurna. Meski dengan segala keterbatasan dan kesederhanaan yang dia miliki, Gue tetap bangga padamu, Ayahku.

0 komentar:

:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( =))

Posting Komentar

perlu kritikan silahkan isi disini ya

 

lorem ipsum 8

lorem ipsum 9

YOUR BLOG TITLE is proudly powered by o-om.com | Modif by BLOG SulthanYusuf