Istriku....
Entah kau sering buka internet atau tidak tapi pasti suatu saat engkau akan tau..bahwa ini ditulis untukmu...
Tujuh tahun .... sudah berlalu. Masih teringat jelas di dalam memori otakku detik-detik bahagia itu. Detik di mana malaikatpun ikut mendoakan kita. Detik di mana gerbang kebahagiaan akan kita lewati dengan ikatan perjanjian yang kuat.Tujuh tahun kita lalui penuh kebahagiaan. Namun sayang, kita gak boleh berbangga diri.
Tujuh tahun hanya masa yang singkat, karena sepanjang usia kita pun takkan bisa benar-benar mengenal dua pribadi yang beda-beda. Tujuh tahun hanya titik awal kita memulai perjalanan ini. Ingatlah istriku, perjalanan kita nantinya tidak selalu semulus yang kita rencanakan. Akan banyak kejutan dari-Nya yang bisa membuat kita tersenyum, tertawa, menangis, bahkan terluka. Namun, jangan sampai gentar istriku sayang. Tetaplah tegar dan kuat menghadapinya. Karena kita kan selalu bersama, berusaha bersabar dan mengambil hikmah di setiap kejutan itu.
Ketahuilah Istriku, aku hanyalah manusia biasa yang jauh dari sempurna. Begitu juga dengan dirimu. Aku hanya pria yang bisa rapuh. Begitu juga engkau hanya wanita biasa yang bisa menjadi khilaf. Kita hanya pribadi yang mempunyai ego masing-masing. Kita cuman bisa mengajukan semua logika untuk merancang masa depan surga kita. Namun, kita gak berdaya dengan kuasa-Nya. Hanya kekuatan doa lah yang bisa membantu kita. Hanya kesederhanaan pemikiran kita tentang sabar dan syukur yang bisa nyelamatin kita.
Jangan pernah takut , kalau suatu saat badai datang menerjang kapal kita. Aku kan selalu melawan badai itu dengan kompas cinta yang selalu engkau pancarkan.Tetaplah tabah menghadapinya karena badai itu kan mendewasakan kita hingga nantinya kita sampai ke pulau impian itu. Karena Allah tidak akan menguji kita di luar kesanggupan kita. Yakinlah akan ada terang setelah gelap malam. Kuatkanlah desain kapal kita agar anak-anak kita nantinya tetap aman di dalamnya meski kita menghadapi goncangan. Persiapkanlah untuk mereka pendidikan akhlak yang terbaik sehingga mereka bisa meneguhkankan perjuangan kita dan menguatkan dengan doa.
Gak banyak lagi kata-kata yang bisa kutuangkan dalam surat ini, istriku. Karena kata takkan cukup menceritakan tiap hal yang akan kita temui.Sekian surat dari ku untukmu istriku. Kutitipkan doa di dalam surat ini, dan akan kkirim dengan penuh cinta kasih sayang hanya untukmu dan jagoan kita.
Kamis, 31 Juli 2008
Surat Buat Istriku
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar
perlu kritikan silahkan isi disini ya