Sabtu, 18 Desember 2010

Game Online dan Anak-anak

. Sabtu, 18 Desember 2010

Jam menunjukkan angka 7.30 Wib, " duh kesiangan dah...."( bathin ini bicara ), segera ke kamar mandi namun sebelumnya minta tolong sama istri untuk disiapkan sarapan.Setelah mandi, gw langsung makan sarapan yang telah disediakan.Tepat jam 7.50 otw ke warnet.
Hiruk pikuk warnet udah mulai terasa,padahal jam baru menunjukkan pukul 8.10, segera gw beraktifitas.Hmmm.....ini hari sabtu, weekend dan yang pastinya user kebanyakan dari kalangan bolang ( anak-anak bocah ).Dengan sigap, tangan ini memainkan fungsinya,menari dengan keyboard dan mouse diiringi dengan suara games dari pc client, sambil sesekali mengecek biling client.
Udara diluar hari ini cukup cerah, suara games dari pc client seakan sudah bersahabat ditelinga ini.Satu persatu sibolang pun datang, meskipun menunggu selama 30 menit sibolang tetap sabar menunggu giliran bermain.Tidak bisa dipungkiri, warnet jaman sekarang telah menjadi sarana untuk para sibolang dalam bermain games online atau yang lainnya.

Fenomena anak memenuhi warnet memang tak asing lagi saat ini. Emang ya aneh juga. Mereka pinter-pinter banget, malah udah ngertian mereka. Kalau soal game, mereka yang lebih tahu, gaya hidup anak-anak zaman sekarang memang berbeda dengan masa kanak-kanak yang gw alamin dulu. Beda anak sekarang. Kalau zaman dulu kan biasa maen di lapangan. Beda zaman, pada paham internet. Sekarang kan di sekolah tugas-tugas pakai komputer.Memang, saat ini teknologi informasi semakin berkembang. Serbuan informasi media baru, seperti internet, tak dapat dihindari. Begitupun dengan anak-anak. Sifat internet yang interaktif memang menarik minat anak-anak, terlebih saat ini sistem pendidikan di sekolah-sekolah mewajibkan siswanya terbiasa dengan teknologi.Terkadang ada juga yang ke warnet untuk bikin tugas.

Zaman dulu bila lonceng pulang segera berdering, misal tahun 197O-an dan 1980-an, tentu saja mereka ingin segera pulang agar bisa menyantap nasi dengan lauk pauk, goreng tempe, goreng terong dan sepotong goreng ayam ,kemudian melakukan petualangan, bersepeda-sepeda, main layang-layang, memanjat pohon manggis, membantu orang tua menggembalakan ternak sampai kepada memancing belut dan berburu burung pipit di sawah  dengan catapel. Siswa SD yang berorientasi ingin maju mungkin ingin masuk les bahasa Inggris, les mengetik, sampai kepada les elektronika.

Apa yang terlintas dalam fikiran siswa Sekolah Dasar sekarang  (dan juga dalam fikiran siswa SMP dan SLTA) bila mendengar bel tanda waktu pulang ? Belum tentu mereka membayangkan untuk buru buru menemui ayah ibu, ingin menyantap hidangan makan siang yang lezat, ingin sholat zuhur, ingin membuat PR, atau ingin untuk segera bertualang hingga main bola sepuas puasnya. Namun yang terlintas dalam fikiran mereka adalah bagaimana agar bisa segera memperoleh tempat duduk didepan komputer pada cafenet atau warung net. Membayangkan betapa asyiknya bisa main game on line.

Permainan game on line memang sangat mengasyikan. Sekarang internet sudah menjadi industry ICT milik rumah tangga, apalagi dengan modal cuma pulsa telpon namun bisa meraup uang jajan siswa sampai mereka tekor atau defisit. Memang dalam pengamatan bahwa banyak siswa SD sampai siswa yang lebih besar menjadi pencandu internet- game on line- lebih betah berada dalam box net selama berjam-jam, menahan lapar, enggan untuk pulang, menahan panggilan orang tua sampai uang jajan dan kalau perlu uang sekolah mereka dihamburkan di sana.Industry internet yang menjamur di suatu kota/ desa atau negeri mampu menyedot banyak pelajar. Orang tua yang anak mereka masih belajar di SD atau SMP sering cemas.“wah anak ku selalu lambat pulang, aku cemas kalau ia tertabrak motor, atau memperoleh gangguan dari orang yang jahat”. Orang tua yang selalu menunggu dengan harap harap cemas, namun sang anak tenang tenang saja dalam box internet.

Benar bahwa tumbuhnya industry internet yang dikelola oleh bisnis rumah tangga atau bisnis hiburan kecil kecilan telah membuat prilaku baru bagi generasi junior ini. Mereka tidak lagi gagap teknologi, mereka telah mampu mengotak atik key board computer dan kaya dengan pengalaman dalam dunia maya. Namun mereka menjadi lebih agresif, kurang sabaran di rumah. Karena game on line juga mendorong mereka untuk agresif. Mereka juga menjadi kurang gerak dan kurang berkeringat, adakalanya mereka terbiasa senang menahan lapar, menahan kencing (maaf). Kalau ini terbiasa dipastikan mereka akan kronis untuk sakit lambung, sakit usus dan sakit ginjal kelak.
Internet dan game on line punya manfaat positif, seperti diungkapkan di atas. Anak jadi cerdas, kaya dengan kosa kata, tangkas, wawasan luas dan tidak gagap teknologi. Namun efek negatif akibat ketidak mampuan mereka dalam  mengendalikan diri, maka mereka menjadi “addicted” atau ketagihan, lupa pulang, malas belajar hingga bermasalah dengan orang tua dan guru di sekolah. Solusinya adalah agar ada pengaturan. Sudah saatnya ada penertiban internet liar, walau telah menjadi industry rumah tangga, karena sudah menyangkut kenyamana anak anak secara umum. Guru di sekolah mungkin juga harus menyediakan internet di pustaka tetapi tidak untuk game melulu (namun dalam kenyataan bahwa banyak kodisi SD yang sangat parah- dinding kelas jorok dan bangku reot). Orang tua juga perlu bijaksana dalam memahami dan memberi anak tanggung jawab dan perhatian. Yang lebih penting lagi agar para penguasa public (pemerintah)  mulai dari ketua RT, ketua pemuda, kepala Desa, Wali negeri, sampa kepada pemberi izin warnet (legislatiif, eksekutif dan yudikatif) juga perlu mengatur kepemilikan warnet terhadap siswa SD dan SMP yang tidak mungkin mampu mengendalikan diri dan emosi mereka.
post at : http://vhauzie0611.blogspot.com

0 komentar:

:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( =))

Posting Komentar

perlu kritikan silahkan isi disini ya

 

lorem ipsum 8

lorem ipsum 9

YOUR BLOG TITLE is proudly powered by o-om.com | Modif by BLOG SulthanYusuf