Rabu, 21 September 2011

: Yang Tak Terekam tentang IBU :

. Rabu, 21 September 2011

" Saat saya membaca cerita fiksi tentang hubungan seorang anak dengan mama nya membuat saya semakin ingin menulis tentang sosok seorang ibu. Ibu yang melahirkan kita dengan mempertaruhkan nyawanya."
” Sebutannya I-B-U = BUNDA = MAMA = NYAK = BIYUNG = MBOKE “
Whateverlah…terserah sobat ajalah.....
Di pagi ini saya mencoba untuk memulai semangat dalam menjalani kehidupan ini. Meski terkadang sesekali saya juga menoleh ke belakang. Entah masa lalu tentang kisah cinta, masa-masa indah ketika berlari-lari dan main petak umpet dikala sekolah dasar (duuhhh lucunya), dll deh masih banyak pkoknya.
Sobat,,, Semuanya masih mencintai dan selalu menyayangi sosok “IBU” kan???
  Saya mau cerita sedikit yaaa,,, tentang IBU…

Pernahkah kita mencoba mengingat akan masa lalu………..????Sembilan bulan kita hidup dalam kandungan sang bunda……
Bunda selalu membawa kita kemanapun ia pergi,gak pernah ia berfikir untuk menanggalkan kita walau sejenak.Lalu kita pun lahir dengan tangis pertama kita menyapa dunia ini,IBU pun selalu ikhlas merawat kita dengan penuh kasih sayang……
Kadang kita telah begitu saja mengambil waktu istirahatnya dengan tangis kita di malam hari dan mengganti popok kita yang basah, memberikan kita air susu ketika kita lapar dan kita hanya bisa menangis saja ketika itu Kita selalu diayun, dipangku dan ditimang-timang.
Usia kitapun beranjak perlahan,Ingatkah ketika hari pertama kita masuk sekolah?Setiap pagi, Ibu selalu memandikan kita,menyuapi kita,mengantar kita dan menunggui kita,Ibu begitu sabar mengiringi hari kita di sekolah dan kita hanya bermain ketika itu
Lalu ketika kita beranjak remaja,Ibupun gak pernah berhenti untuk menghawatirkan kita,ketika kita sering pulang terlambat dengan berbagai alasaan,Ibu hanya menatap dengan penuh cemas,padahal mungkin kita hanya bersenang-senang di luar sana.
Ingatkah kita pada saat hari raya idul fitri??Sering Ibu membelikan kita baju, sepatu, celana baru dengan harapan kita akan merasa senang.Ingatkah pula apa kata kita ketika itu,“Ah….bajunya udah kuno gak mau ah” Ibu ‘nggak tau selera anak muda dan ibupun hanya tersenyum saja……
Saat kita mengenal cinta akan sesama,Sering kita membohongi bunda hanya untuk bercinta semata,dan ibupun gak pernah lepaskan kasih sayangnya untuk kita,Ketika ibu bilang………”Nak…….mestinya kamu sekolah dulu yang benar….jangan dulu berpacaran….””Lantas kita hanya menjawab ”bu, saya udah gede, saya tau apa yg baik buat saya, ibu jangan terlalu mengatur saya dong!!”Bunda hanya tersenyum dan menatap kita dengan penuh kasih sayang…
Pada saat kita lulus kuliah,Kita mungkin bisa melihat betapa bangganya Ibu mendapati anaknya sudah menjadi seorang sarjana menangis penuh haru bahagia bunda ketika itu
Lalu tak lama setelah itu
...............Bu….sekarang saya sudah dewasa……saya ingin menikahi si anu……….karena saya mencintai dia………boleh kan bu……..?”
Mungkin Ibu akan bilang ; ”Nak mustinya kamu mencari kerja dulu, lalu setelah sedikit mapan mungkin kamu bisa menikah”
Lalu apa jawab kita; ”Bu! kalo ibu percaya, .saya sanggup untuk memberikan makan dia tanpa ibu kasih, saya harap ibu tidak melarang niat saya untuk menikah sekarang, saya sudah dewasa bu, bukan anak kecil yang segalanya harus ibu perhatikan!! !”
Dan demi kasih sayangnya terhadap kita, maka Ibupun sekali lagi meluluskan keinginan kita, sekaligus memberikan kita sedikit bekal untuk mengarungi biduk rumah tangga kita nanti.
Tak berapa lama setelah itu, kitapun merasa sanggup untuk hidup terpisah dari beliau….maka sekali lagi kita merajuk pada Ibu kita.
Pada saat Ibu  sudah memasuki hari tuanya, kita pun meninggalkan dia dalam hari-hari senjanya.
Dan Ibu gak pernah meminta kita untuk menemaninya karena Ibu pikir anaknya sudah mempunyai kehidupan sendiri.Bertahun-tahun kita meninggalkan Ibu kita dan mungkin hanya setahun sekali saja kita menengok dia, itupun pada saat Hari Raya saja.
Lalu, ketika Ibu kita sakit di hari tuanya,Mungkin Ibu mengharapkan kasih sayang anaknya bisa sedikit menghibur dia.Tapi, sering kita mengabaikan harapan Ibu kita……
Kita mungkin merasa direpotkan hanya dengan mengurusi seorang wanita tua yang sudah tak berdaya itu, Lalu pada saat Allah hendak menjemput dia, kita mungkin sedang tenggelam dalam kehidupan yang sudah menyita sebagian hati nurani kita.
Hingga satu hari terdengar bunyi dering telepon yang memberikan kabar bahwa bunda telah tiada.
Dan aku tak berani bilang bahwa mungkin saja hati kita sudah bebal dan telinga kita sudah tuli akan kenyataan ini.
Ada sesal mungkin di sana, .sesal yang tak akan terbalas dengan sejuta tetesan air mata kita.
Dan kitapun hanya meratapi kepergian IBU, ya IBU yang sudah mencetak kita dengan segenap kasih sayang IBU yang tak terperi ketulusannya, sesal yang tiada guna ketika kita tahu IBU pergi bersama setitik harapan b bahwa dia ingin anaknya ada ketika hembusan nafasnya yang terakhir memutuskan kehidupannya.
Dan kita hanya terpekur menatap bekunya batu nisan bertahtakan nama IBU kita. Itupun jika masih ada secuil nurani kita yang masih berwarna putih.

 Saya tuliskan ini, untuk mengenang bahwa IBU adalah pembawa syurga buat anaknya, mungkin ini tak semua benar, tapi tak mustahil ini terjadi dan ada di dunia ini.
IBU, .aku menyayangi IBU seperti aku menyayangi syurgaNYA.

Maafkan anakmu ya bunda.
Peluk cium anakmu selalu.

Post at : http://vhauzie0611.blogspot.com


0 komentar:

:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( =))

Posting Komentar

perlu kritikan silahkan isi disini ya

 

lorem ipsum 8

lorem ipsum 9

YOUR BLOG TITLE is proudly powered by o-om.com | Modif by BLOG SulthanYusuf